TBC dan Perawatan bagi ODHA

TB atau Tuberkulosis adalah penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan dan paru-paru. Gejala umum yang ditemui pada TB antara lain batuk parah, demam dan kehilangan berat badan secara terus menerus. Hubungan antara HIV dan TB berawal dari TB Latent. TB latent atau tuberkulosis laten merupakan kondisi di mana seseorang mempunyai bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan TB pada tubuhnya, namun bakteri tersebut tidak aktif atau tertidur. Sehingga mereka tidak merasakan sakit pada saluran pernapasan atau paru-paru layaknya pengidap TB. Seperti sudah diketahui secara umum, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika pengidap TB Latent tertular HIV, bakteri-bakteri yang tadinya tertidur atau pasif akan bangun dan aktif menyerang tubuh akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah.

TB jadi penyakit yang sangat rentan bagi mereka yang punya daya tahan tubuh lemah. Misalnya saja pada orang dengan HIV/AIDS, bahkan angkanya 30 persen pengidap TB dan dirawat di rumah sakit. Ini karena mereka punya daya tahan tubuh yang rentan, jadi bukan hal aneh jika HIV disebut sebagai soulmate TB. Terdapat dua kondisi yang terjadi pada pengobatan TBC-HIV:

1.Pengobatan TBC bagi ODHA yang belum mendapatkan pengobatan ARV

Pengobatan TBC dapat segera dimulai jika pasien belum mendapatkan pengobatan ARV. Teruskan pengobatan TBC jika pasien sudah diberi OAT hingga tercapai toleransi. Setelah itu, diberikan pengobatan ARV.

2.Pengobatan TBC bagi ODHA yang sedang dalam pengobatan ARV

Pengobatan TBC pada pasien dalam pengobatan ARV sebaiknya direncanakan oleh petugas terlatih TBC-HIV di rumah sakit. Alasan utama dilakukan oleh petugas terlatih adalah kemungkinan terjadinya interaksi obat (rifampisin dengan beberapa golongan ARV), adanya immune reconstitution inflammatory syndrome (IRIS), dan gagal pengobatan ARV.

Tiga tes umum untuk TBC dapat dilakukan di klinik dada.

 Tes-tes ini adalah:

-               Tes Kulit Tuberkulin (TST), yang juga dikenal sebagai tes Mantoux

-               Sinar X dada

-               Tes sputum (dahak)

 

 

 

TBC untuk Perawatan

TBC aktif dapat di rawat dan disembuhkan pada penderita HIV. TBC aktif dirawat dengan gabungan antibiotic selama sekurang-kurangnya 6 bulan. Dan di lihat efek samping serta memastikan perawatan diselesaikan. TBC laten pada penderita HIV di rawat dengan perawatan antibiotic untuk mencegah berlanjutnya penyakit menjadi TBC aktif.

HIV untuk Perawatan

Pada saat ini HIV dan AIDS tidak dapat disembuhkan, tetapi banyak obat telah dikembangkan untuk memerangi virus HIV terhadap system imunitas. Dengan rutin perawatan akan tetap membuat penderita HIV tetap sehat dan bsa melakukan aktivitas seperti biasa.

 

Comments