Hari AIDS sedunia “ Solidaritas Global”
Kasus HIV/AIDS di dunia dari tahun ke tahun meningkat. Berdasarkan data dari UNAIDS, pada tahun 2020
diperkirakan ada 38 juta orang di seluruh dunia yang positif terinfeksi HIV. Sementara
itu khusus di Indonesia data terakhir
sampai Maret 2019, jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan adalah sebanyak
338.363, yaitu 58,7% dari estimasi ODHA tahun 2016 sebanyak 640.443. Saat ini
ada 5 provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta (60.501
kasus) diikuti Jawa Timur (50.060 kasus), Jawa Barat (35.529 kasus), Papua
(33.485 kasus) dan Jawa Tengah (29,048 kasus). Sementara itu saat ini ada 5
propinsi dengan jumlah AIDS terbanyak yaitu Papua (22.544 orang), Jawa Timur
(20.113 orang), Jawa Tengah (10.548 orang), DKI Jakarta (10.116 orang) dan Bali
(8.147 orang).
Berkaitan dengan HIV/AIDS, setiap tanggal 1 Desember
diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Tema Hari AIDS Sedunia untuk tahun ini
adalah “Solidaritas global, tanggungjawab bersama (Global solidarity, shared
responsibility)”, tema nasional “Perkuat kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas”. Tahun
2020 menjadi tahun yang berat bagi Negara-negara didunia termasuk Indonesia.
Pandemi Covid-19 menjadikan keprihatinan kita semua. Pandemi juga mengakibatkan
krisis kesehatan yang berdampak pula krisis pada sektor lain. Di masa pandemi
ini yang masuk dalam kelompok rentan salah satunya adalah orang dengan HIV
AIDS. Pandemi yang berkepanjangan ini mengakibatkan orang dengan HIV AIDS sulit
dalam mengakses perawatan kesehatan, terlebih kemudian terjadi krisis sosial
ekonomi yang sangat berdampak pada masyarakat tingkat sosial menengah ke bawah.
Layanan pencegahan, pengujian, pengobatan dan perawatan HIV semuanya terganggu
terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan yang rapuh. Hancurnya layanan
penting HIV karena COVID-19 mengancam nyawa.
Dalam momen hari AIDS sedunia diharapkan muncul
kesadaran bagi masyarakat untuk lebih peduli tentang kesehatan terutama tentang
pencegahan HIV AIDS. Masyarakat yang beresiko tinggi mau sukarela untuk
melakukan tes HIV untuk mengetahui status sejak dini, sehingga dapat menekan
jumlah virus dalam tubuhnya dan dapat segera melakukan pengobatan ARV.
Seperti yang kita ketahui, tubuh manusia memiliki sel
darah putih (limfosit) yang berguna sebagai pertahanan tubuh dari serangan
virus maupun bakteri. Virus HIV yang masuk tubuh manusia dapat melemahkan
bahkan mematikan sel darah putih dan memperbanyak diri, sehingga lemah
melemahkan sistem kekebalan tubuhnya (CD4). Dalam kurun waktu 5-10 tahun
setelah terinfeksi HIV, seseorang dengan HIV positif jika tidak minum obat anti
retroviral (ARV), akan mengalami kumpulan gejala infeksi opportunistik yang
disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh akibat tertular virus HIV, yang
disebut AIDS.
Upaya pencegahan
dan pengendalian HIV -AIDS bertujuan untuk mewujudkan target Three Zero pada
2030, yaitu: 1) Tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, 2) Tidak ada lagi
kematian akibat AIDS, dan 3) Tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang
dengan HIV AIDS (ODHA).
Hari AIDS Sedunia menjadi momen untuk meningkatkan
kesadaran dan kemauan untuk bergerak bersama-sama membentuk kolaborasi bersama
dan mengemban tanggungjawab bersama antara pemerintah dan semua elemen
masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS
Sumber : Departemen Kesehatan RI
Comments
Post a Comment